Jatuh cinta, siapa yang tak pernah merasakan indahnya jatuh cinta? Banyak sekali cerita cinta yang divisualkan untuk film layar lebar. Mulai dari cinta bertepuk sebelah tangan, orang ketiga, dan beberapa konflik cinta yang lainnya yang dekat dengan kehidupan insan manusia sehari-hari. Sineas Indonesia pun juga banyak yang menawarkan film bertema cinta. Beberapa judul film pun mengusung tema cinta dengan konfliknya yang berbeda.
Meski tema cerita cinta cenderung memiliki formula yang klise. Tetapi, sineas Indonesia masih saja menggarap film drama romantis. Begitu pun dengan Hanny R. Saputra, sutradara yang pernah menggarap film Di Bawah Lindungan Ka’bah ini kembali ke jalurnya untuk mengarahkan satu film cinta dewasa. Kembali berkolaborasi bersama Oka Aurora di departemen penulisan naskah, Hanny R. Saputra mengangkat cerita cinta dari buku karangan Desi Puspitasari berjudul ‘Strawberry Surprise’.
Aggi (Acha Septriasa) mengibaratkan kisah cintanya seperti sekotak buah stroberi, berharap buah stroberi tersebut manis tetapi asam luar biasa. Kisah cintanya bersama Timur (Reza Rahadian) pun pada awalnya baik-baik saja. Tetapi setelah menjalin hubungan cukup lama dengan kondisi tempat mereka yang berjauhan, mereka pun memutuskan untuk berpisah. Timur masih berharap 5 tahun lagi, Aggi masih sendiri dan menerimanya kembali.
5 Tahun berikutnya, Timur kembali menagih janji dari Aggi. Berharap Aggi masih sendiri dan mengajaknya untuk kembali menjalin hubungan. Beberapa minggu, Timur terus mengejar dan menagih cerita Aggi bersama mantan-mantannya. Aggi masih mempertimbangkan kelanjutan hubungannya Timur. Timur pun merelakan apapun agar bisa kembali bersama Aggi.
Kejutan yang manis di genre ini.
Film bertema cinta milik sineas indonesia memang cukup banyak dibuat. Tetapi, ada berapa yang bisa menancap di hati penontonnya? dan kapan terakhir kali anda menontonnya? Memang judul-judul film romansa cinta Indonesia memang tak banyak yang bisa menancap di hati penontonnya. Hanny R. Saputra sudah banyak sekali mengarahkan film-film cinta di awal-awal debutnya sebagai sutradara. Heart, Love Is Cinta, dan Love Story adalah trilogi LOVE miliknya
Maka, sudah bukan hal baru lagi bagi Hanny R. Saputra untuk mengarahkan film yang diadaptasi dari buku milik Desi Puspitasari, Strawberry Surprise. Film bertemakan cinta biasanya memiliki formula dan template yang sama dari satu film ke film yang lain. Begitu pun dengan Strawberry Surprise, dari sinopsis pun kita bisa tahu bagaimana film ini akan berjalan. Tetapi, ada yang berbeda dengan Strawberry Surprise. Sesuatu yang benar-benar mengejutkan yang patut untuk anda simak setiap menitnya.
Jika anda sudah pernah melihat sekilas dari Strawberry Surprise lewat trailernya, anda akan tertipu. Trailer film ini memang terkesan biasa saja, tipikal film-film cinta yang gampang dilupakan. Tetapi ketika menonton film ini secara penuh di bioskop, Strawberry Surprise benar-benar tampil di luar dugaan dari trailernya yang biasa saja. Strawberry Surprise memiliki jalinan cerita yang disampaikan cukup rapi kepada penontonnya. Penonton akan dengan mudah hanyut dengan kisah cinta milik Aggi dan Timur.
Oka Aurora berhasil mengadaptasi buku milik dari Desi Puspitasari ini dengan baik. Dialog-dialog dinamis tentang cinta yang dianalogikan sebagai sekotak buah stroberi dan dialog-dialog lainnya pun meninggalkan kesan manis untuk penontonya. Dialog-dialog yang bisa dikutip dan beberapa akan menohok penontonnya yang memiliki cerita yang sama dengan Aggi dan Timur. Hubungan jarak jauh yang membutuhkan kepercayaan satu sama lain agar bisa bertahan. Ya, penonton pun akan dengan mudah terwakili lewat karakter Aggi dan Timur.
Strawberry Surprise pun berjalan apa adanya tanpa kesan berlebihan di 90 menit filmnya. Hanny R. Saputra pun berhasil berkolaborasi dengan naskah yang ditulis oleh Oka Aurora. Hasilnya, tidak ada kesan over-dramatic, semuanya berjalan sederhana tetapi berhasil meninggalkan kesan manis yang cukup dalam untuk film ini. Hanny R. Saputra berhasil mengarahkan filmnya agar penonton bisa terkoneksi dengan karakter-karakternya. Karena setiap adegan di Strawberry Surprise begitu terasa emosinya.
Strawberry Surprise tidak seluruhnya sempurna, masih ada beberapa minor kecil di dalamnya. 20 menit pertama film ini mungkin masih sedikit kacau. Strawberry Surprise mencoba menggunakan alur campuran untuk menceritakan setiap detil latar belakang karakternya. Editing dan penuturannya sedikit kacau sehingga penonton awam akan sedikit kebingungan dengan apa yang terjadi dengan Aggi dan Timur. Tetapi semakin bertambah durasinya, Strawberry Surprise menemukan iramanya dan berjalan dengan sangat baik.
Pun dengan karakter-karakter pendukungnya yang juga masih terkesan one dimensional. Karakter yang diperankan oleh Olivia Jensen, Inda pun masih ragu di dalam film ini. Karakter yang diperankan oleh Olivia Jensen mungkin akan berpotensi sebagai penguat karakter Timur tetapi kurang digali lebih oleh Hanny R. Saputra. Beberapa konflik antara Timur dan Inda pun seperti ada yang menahan, mungkin agar tidak terlalu membuat film ini menjadi over dramatic dan terlalu klise. Dia lebih memfokuskan Strawberry Surprise kepada kisah cinta Timur dan Aggi.
Dan beruntunglah, Strawberry Surprise memiliki pemilihan aktor dan aktris yang tepat sehingga menambahkan kesan manis di dalam filmnya. Acha Septriasa dan Reza Rahadian mungkin pernah bermain dengan sangat bagus di film Test Pack. Dan sekali lagi, chemistry kuat itu mereka tampilkan di film ini. Mereka sangat berhasil membawa suasana haru dan romantis dengan sangat kuat bukan secara berlebihan. Sehingga penonton akan dengan mudah ikut tersenyum lantaran jalinan cerita cinta mereka yang penuh perjuangan.
Maka tak salah, di tengah minimnya film-film cinta milik sineas Indonesia, Strawberry Surprise mampu menjadi salah satu yang terbaik di genre-nya tahun ini bahkan beberapa tahun terakhir. Sebuah kejutan manis hasil kolaborasi Hanny R. Saputra dan Oka Aurora yang mengantarkan kisah asam manis cinta yang memorable. Asam manis cinta milik Aggi dan Timur yang diibaratkan lewat sekotak buah stroberi ini akan mampu membuat penontonnya tersenyum.
0 Response to "STRAWBERRY SURPRISE (2014) REVIEW : Analogi Cinta dan Stroberi"