Di ranah horor modern, nama James Wan sudah jadi semacam jaminan mutu. Tak heran, beberapa franchise horor terlaris lahir dari tangan dinginnya. Mulai Saw, Insidious, dan The Conjuring. Popularitasnya ini yang kemudian dimanfaatkan sebagai ‘bahan jualan’ untuk film-film yang mana dirinya duduk di salah satu bangku produser. Film horor indie berjudul Demonicini salah satunya. Sebuah horor investigasi yang disutradarai dan ditulis naskahnya oleh pendatang baru, Will Canon.
Tak terlalu beda jauh dengan beberapa horor Hollywood kebanyakan, Demonic memilih sebuah rumah berhantu yang konon dulu pernah menjadi lokasi pembantaian berkedok ritual Satanic, The Livingstone House. Detektif Mark Lewis yang dibantu oleh timnya dan Dr. Elizabeth Klein, menyelidiki sekelompok remaja yang ditemukan tewas terbantai di The Livingstone House dan harus menemukan salah satunya, Michelle, yang diketahui hilang. Satu-satunya kunci adalah kesaksian John, yang ternyata punya hubungan dengan kasus pembunuhan di Livinstone House berpuluh-puluh tahun lalu.
Familiar dengan premise tersebut? Memang, secara keseluruhan tidak ada yang baru. Yes, I know, revealing-nya pun bukan hal baru, bahkan mungkin banyak dari penonton yang bisa menebak-nebak. Untungnya, Canon menyusun ceritanya dengan cukup nyaman untuk diikuti meski beralur maju-mundur. Begitu juga dengan adegan-adegan jumpscare dan thrilling yang termasuk cukup banyak dan dengan timing yang pas.
Dari jajaran cast-nya juga tak ada yang benar-benar istimewa. Kesemuanya cukup melakoni part masing-masing dengan pas, sesuai kebutuhan cerita. Mulai Frank Grillo sebagai Detektif Mark Lewis, Maria Bello sebagai Dr. Elizabeth Klein, Dustin Milligan sebagai John, Scott Mechlowicz sebagai Bryan, dan Cody Horn sebagai Michelle.
Overall, Demonic menyuguhkan horor yang cukup menghibur meski tidak ada yang istimewa dan mungkin akan dengan mudah dilupakan.
Lihat data film ini di IMDb.
0 Response to "The Jose Flash Review Demonic"